Banjir Bandang Terjang Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal

  • Bagikan
Banjir Bandang Terjang Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal

TEGAL,SBN – Banjir bandang yang menerjang Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Kamis (31/01/2019) petang kemarin merendam ratusan rumah nyaris di wilayah setempat. Disamping itu juga menerjang bronjong Kali Semedo hingga mengakibatkan jebol dan luapan air menuju ke permukiman.

Paska banjir, Jumat (1/2’/2019), warga mulai berbenah dengan membersihkan rumah dari endaapn lumpur yang masuk. Mereka juga mengeluarkan perkakas rumah tangga yang basah oleh air seperti meja, kursi, almari dan masih banyak lagi untuk dijemur.

Banjir Bandang Terjang Desa Semedo Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal

Sebagian genangan nampak terlihat disejumlah sudut seperti terlihat di lingkungan rumah Carmadi warga RT03 warga lainya sibuk membersihkan rumah mereka. Ditanya soal kepedulian Pemkab, Carmadi mengaku bahwa sampai hari ini, warga mendapat 300 bungkus nasi dari Ormas Muhammadiyah. “Kalo dari Pemda belum ada bantuan baru dari Muhammadiyah,” tegasnya, Jumat (1/2/2019).

Dalam kejadian tersebut museum purbakala Semedo tak terdampak banjir, menurut Sisworo putra Dakri pengelola fosil, mengatakan untuk pertama kalinya Semedo mengalami banjir besar air dan lumpur yang begitu banyaknya.

“Penyebabnya jelas hutan di kawasan Semedo banyak yang gundul. Dan seharusnya tanggul sungai dekat rumah semua dibronjong, kami berharap pemerintah segera bertindak,” katanya.

Ditanya apakah rumahnya yang menyimpan benda purbakala terkena banjir, Sis menegaskan semua aman tidak terkena banjir.

“Alhamdulillah bangunan museum situs purbakala juga tak terdampak sebab disebelah timurnya sudah dibronjong permanen.”

Fatchul Qori Kepala Desa Semedo menjelaskan, banjir bandang terjadi pada Kamis sore yang diawali hujan dengan intensitas sedang. Namun luapan air Kali Semedo tak mampu menahan derasnya air sungai dari hulu sehingga tanggul jebol.

“Kali Semedo tidak semua dibronjong akibanya tanggul tak mampu menahan derasnya air dari hulu,” tegasnya menambahkan, ada juga bronjong yang jebol maka jika direken kerugian material dampak banjir bandang berkisar Rp 1 Milir.(Bedug Diantoro/Embong Sriyadi)

  • Bagikan