Peringati Hari Kebangkitan Nasional,Poesaka Noesantara Gelar Gebyar Kebudayaan

  • Bagikan
Peringati Hari Kebangkitan Nasional,Poesaka Noesantara Gelar Gebyar Kebudayaan

Jakarta, SBN –

Menyambut Hari Kebangkitan Nasional,Poesaka Noesantara Kembali menggelar acara Gebyar kebudayaan pada Senin (21/05) di Museum Satria Mandala,Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dihadiri langsung oleh Ketua Umum Poesaka Nusantara,Imam Sugiarto,Ketua Cakrawala Institut,Roy Wijaya dan para Putra Putri Nusantara. 

Ketua Umum Poesaka Noesantara, Imam Sugiarto mengatakan, Kegiatan itu sendiri diisi dengan diskusi nusantara,penampilan 126 tarian budaya,dan parade 2019 merah putih. Yang melatarbelakangi acara ini agar tidak ada perpecahan tidak ada motivasi lain kecuali menyatukan kembali. “Permasalahan nusantara harus diselesaikan dengan cara Nusantara serta dengan sesepuh nusantara. Bukan cara budaya luar negeri,”kata Imam.

Peringati Hari Kebangkitan Nasional,Poesaka Noesantara Gelar Gebyar Kebudayaan

Bagi siapapun yang tidak setuju dengan adanya negeri nusantara ataupun pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,silahkan angkat kaki dari negeri nusantara ini. Kami persilahkan dengan hormat untuk angkat kaki tinggalkan negeri nusantara yang tercinta ini.

Jangan merusak dan menghasut atau mengadu domba demi kepentingan sesaat sebab kita putra putri nusantara akan mempertahankan dengan jiwa raga. “Kami putra putri nusantara akan mempertahankan dengan segenap Jiwa raga Kami dan nusantara tetap ada untuk selama-lamanya,”imbuhnya .

Poesaka Noesantara kembali dengan dasar pemikiran Bhinneka Tunggal Ika,Tan Hana Dharma Mangrwa yang sudah berdiri sejak abad 14,bahwa Republik Indonesia belum ada. Cakrawala mandala dwipantara adalah cita-cita luhur menyatukan kerajaan-kerajaan diseluruh penjuru negeri menjadi nusantara. “Maka dari itu mari amalkan dan laksanakan Bhinneka Tunggal Ika dan lakukan keputusan kongres pemuda tahun 1928 serta mengimplementasikan dasar teks proklamasi dengan baik dan benar,selain itu juga harus menaati Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Cakrawala Institut,Roy Wijaya mengatakan,Hari Kebangkitan Nasional yang dirayakan setiap tanggal 20 Mei itu memberikan semangat kepada generasi penerus agar bangkit dan bersatu. “Jangan mau dipecah bela oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Maka melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini saya berharap agar rakyat dapat bersatu dan bangkit dalam mewujudkan cita-cita nasional,”kata Roy Wijaya di acara Gebyar Nusantara di Area Mesium Satria Mandala.

Jika kita bersatu,maka kejayaan nusantara akan kembali. “Untuk itu saya meminta kepada seluruh masyarakat nusantara untuk sama-sama kita menjaga dan melestarikan adat dan budaya nusantara,”pinta Roy.

Bahwa bangsa yang kuat adalah bangsa yang selalu mengenang sejarah,serta seni budaya warisan leluhur. “Sejarah nusantara, perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi. Karena dari situlah kita dapat mengembangkannya tanpa menghilangkan subtansi perjuangan rakyat nusantara,” paparnya.

Dalam acara gebyar nusantara tersebut selain Diskusi Nasional Pusaka Nusantara juga menampilkan tarian tarian nusantara,diantaranya,Tari Merak,dan Rampak Gendang. (Sbw

  • Bagikan